subkultur

inilah subkultur itu:
sebentar lagi kujumpai engkau, walau
aku tak tahu benar kau ada di mana.

perpisahan kita membenihkan
imaji. dan
aku tak benar peduli,
sebab selalu dapat kuciptakan
engkau kapanpun kumau. sekejap
mata. bagiku
imajimu adalah imaji milikku. terkadang
malah dapat lebih kukenali
daripada engkau
yang pernah kujumpai.

suatu saat nanti,
kan kupakai subkultur lain: aku ada
antara kau dan aku. semestinya
di sini. lalu

kita bisa mulai
menyusun realita yang benarbenar
berbeda. kuharap realita nyata yang
kelak mampu mengikis imajimu, imaji
milikku. semestinya
aku sukai realita nyata mu. tapi
mesti kuakui

aku tak yakin. pasti akan kucuri
sedikit imaji. akan kupilih sendiri
dari imajimu, imaji
milikku. mana saja yang kusuka
dari persemaian ini. yang
benihnya kudapat
darimu.

bdg 0101, tulis ulang bdg akhir feb 2001