perempuan,
aromamu kucium di mall-mall yg kudatangi
dan biasanya
segera terlukis rasanya memelukmu,
serta gelora tubuhmu
yang terhisap masuk
ke dalam hasratku.
kau muncul
di sela-sela bis kota
yang berbaris-baris semaunya
di situ kau jadi
hidup mati laki-laki,
yang
sedang perjuangkan
makan esok hari
untukmu.
mungkin saja, juga
untuk buah cinta
yang kau hadirkan,
yang sekarang sedang merengek
minta susu.
perempuan,
tiap malam aku harus gumuli engkau
dan miliki tiap milimeter kulitmu
supaya kupunya alasan
untuk hidup ataupun mati di esok hari